• Post 1
  • Post 2
  • Post 3

Teknik memotret dengan kamera handphone


Tak ada SLR, hp pun jadi disini kami memberi tahu cara dan tip memperoleh kasil yang memuaskan hanya dengan kamera handphone.

Handphone adalah alat yang selalu kita bawa kemana – kemana, bukan hanya karena fungsinya sebagai alat komunikasi namun juga karena ia memiliki kemampuan ‘super’; pemutar mp3, GPS, perekam, organizer dan tentu saja kamera.

Dengan terus bertambahnya kemampuan kamera handphone (megapiksel, kualitas lensa dan adanya flash), frekuensi dan jumlah penggunanya juga semakin banyak. Sayangnya, hasil foto menggunakan kamera ini masih tetap terbatas. Bukan semata karena kualitas kamera namun juga mungkin cara kita menggunakannya.


Ini adalah 11 tips yang bisa anda pakai untuk memaksimalkan kualitas foto dari kamera handphone, apapun merk handphone anda, silahkan:
  • Jangan gunakan zoom, mendekatlah ke obyek foto
Kamera handphone cenderung memperkecil obyek foto, jadi selalu usahakan agar anda memotret dari jarak yang cukup sehingga keseluruhan obyek bisa memenuhi frame tanpa harus menggunakan zoom. Zoom akan menurunkan resolusi foto anda secara keseluruhan dan membuat foto tidak tajam.
  • Pastikan cahaya yang menerangi obyek mencukupi
Kamera hanphone tidaklah sesensitif mata kita yang bisa melihat di keremangan. Usahakan selalu agar cahaya yang menerangi obyek foto mencukupi, hasil foto outdoor cenderung lebih bagus dibanding indoor. Jika tersedia, gunakan flash saat memotret indoor. Namun harus diingat bahwa jarak efektif flash adalah sekitar 2-3 meter, jadi jangan berharap kita bisa menerangi seisi ruangan dengan flash.


  • Pegang handphone se-stabil mungkin

Semakin stabil kamera semakin bagus foto kita. Jadi usahakan selalu agar tangan kita tenang saat mengambil foto. Jika perlu, manfaatkan benda yang lebih stabil sebagai sandaran, misalnya pohon atau tembok sehingga membantu kestabilan tangan.
  • Baca tips tentang komposisi

Pengetahuan tentang komposisi yang bagus akan membantu kita memotret dengan lebih baik. Cobalah baca tips komposisi singkat ini. Namun jangan terpaku, seperti kata para fotografer tenar bahwa dalam aturan pertama dalam fotografi adalah tidak ada aturan,  yang ada adalah selera.
  • Cobalah memotret dari tempat yang tidak biasa
Foto yang dibuat dari sudut yang biasa-biasa saja maka hasilnya juga akan biasa-biasa saja. Untuk itu cobalah memotret dari sudut yang tidak biasa, misalnya dari bawah obyek seperti contoh di bawah.
  • Pilih resolusi tertinggi
Resolusi tertinggi berarti foto yang dihasilkan memiliki detail lebih banyak dan bisa dicetak lebih besar. Jika kamera memberi pilihan resolusi, pilihlah resolusi tertinggi. Juga resolusi tinggi juga berarti ukuran file yang lebih besar, ini menjadi pertimbangan bagi pemilik handphone dengan kapasitas memory terbatas atau misalnya foto akan dikirim maka akan membutuhkan waktu transfer lebih lama.


  • Pastikan lensa selalu bersih
Sebaik apapun kita memotret dan sebagus apapun obyek foto tapi jika lensa kita kotor maka hasilnya pastilah jelek. Mengingat handphone kita lama berada di kantong maka kotoran kelamaan akan menempel di lensa kamera, oleh karena itu secara berkala bersihkan lensa dari kotoran. Gunakan kain lembut untuk membersihkan, tak perlu cairan apapun. Jika terkena minyak, gunakan cairan pembersih LCD atau kacamata.
  • Kenali waktu jeda shutter
Kamera handphone memiliki apa yang disebut shutter lag, yakni waktu jeda antara saat kita memencet dan saat kamera mulai mengambil foto. Kenali waktu jeda ini dengan baik supaya tangan kita tetap tenang sesaat setelah kita menekan shutter.
  • Hindari mengedit foto dari handphone
Handphone memiliki beberapa fitur pengolahan foto bawaan yang cukup menarik (dan lucu-lucu), namun jika anda cukup tahan godaan dan rela kerepotan mengolah foto di komputer, maka hasilnya akan jauh lebih bagus dan kita akan memiliki keleluasaan kreatif yang lebih besar nantinya ketika mengolah foto di komputer.
  • Foto sesering mungkin
Kita harus bersyukur hidup di jaman digital sehingga berapapun kita memotret, kita tidak perlu mengeluarkan ongkos ekstra. Bayangkan jika anda memotret menggunakan film, berapa roll yang harus dibeli? Karena itu, jangan sungkan dan ragu, potretlah sebanyak dan sesering mungkin, semakin banyak kita memotret semakin banyak pula hasil yang bagus.
  • Jangan beri efek di handphone, beri efek di komputer
Kebanyakan handphone melengkapi dirinya dengan aplikasi tertentu yang memungkinkan kita mendapat efek seperti yang kita maui, misalnya hitam-putih, crop, sephia dll. Namun untuk mendapatkan hasil terbaik, gunakan software photo editor pilihan anda.

Terima kasih atas pehatian anda jangan malu untuk bertanya kami selalu bisa diajak untuk sharing.
Read More

Teknik Memotret Dynamic Range


Dynamic Range dalam fotografi adalah rentang perbedaan gelap dan terang dari sebuah scene. 

Kamera ternyata mempunyai batas kemampuan menangkap rentang perbedaan tersebut. Kamera Canon EOS 1-D Mark III memiliki dynamic range sekitar 11 stop. 

Rentang 11 stop itulah yang tertangkap dengan baik detilnya di sensor kamera, di luar itu detilnya akan gelap/black atau washout. Nah, padahal di dunia nyata. Scene yang akan kita foto amat sering memiliki rentang stop lebih dari 11 stop. 

Misal : foto di siang hari kenapa langitnya putih, atau kenapa ketika langitnya biru/detil tapi orang yang difoto jadi gelap? itu tanda dari efek dynamic range.

Kekurangan itu ada tip / trik untuk mengatasinya. Diantaranya adalah trik High Dynamic Range (HDR) yang sedang populer, penggunaan Gradual ND Filter, Multi Exposure.

Terima kasih atas kunjungannya,
Read More

Teknik Memotret Anak- Anak

 

Memotret anak-anak adalah sesuatu yang mengasyikkan. Ekspresi lucu dan alami serta polah yang menggemaskan merupakan daya tarik utama mereka


Namun membuat semua daya tarik tadi bisa terlihat di foto adalah tantangan tersendiri. Belajar Fotografi akan membagi 6 tips yang akan membantu anda mengabadikan ekspresi lucu dan polos mereka, silahkan dicoba:

Biarkan Mereka Beraksi Spontan


Saat kita terlalu mengarahkan supaya anak-anak berpose pada gaya tertentu, mereka akan mulai kehilangan spontanitas dan kepercayaan diri. Jadi biarkan mereka bergaya dan berekspresi secara spontan. Cara paling ampuh adalah dengan mengajak mereka bermain cilukba, atau jika mereka terlalu besar untuk bermain cilukba, ajaklah mereka ngobrol. Tanyai nama, nama ibu/ayah-nya, tanyai sekolahnya dll, lalu biarkan percakapan mengalir… Lalu jepret..jepret

Sejajarkan Posisi Kamera Dengan Mata Mereka

 

Jika anda menginginkan tubuh mereka tampak proporsional (kepala tidak lebih besar daripada bagian tubuh yang lain), jongkok-lah atau berbaringlah. Secara alami tubuh mereka jauh lebih pendek daripada kita, jadi kita harus rela jongkok atau berbaring. Kecuali jika anda menginginkan efek dan angle tertentu.

Manfaatkan Alat Bantu

Tidak semua anak-anak suka bergaya dan berpose luwes, apalagi kalau tahu mereka sedang di foto. Jika anak tampak canggung, malu atau terlalu kaku manfaatkan alat bantu yang anda. Mainan adalah alat paling ampuh, jika mereka suka bermain boneka berilah boneka. Jika mereka suka bermain mobil-mobilan, berikan mobil-mobilan. Kalau mainan memang tidak tersedia, anda bisa memanfaatkan kursi, buku atau bahkan bolpen. Dengan begitu mereka akan sedikit melupakan kalau sedang jadi obyek foto dan mulai berekspresi spontan.

Tanyakan Cita-cita Mereka atau tokoh kartun favoritnya


Anak-anak biasanya memiliki (atau didik untuk memiliki) cita-cita tertentu atau paling tidak memiliki tokoh kartun favorit. Insinyur, dokter, pemain bola, tentara, guru, ustadz atau naruto, superman, batman. Apa saja. Pakaikan kostum sesuai cita-cita atau tokoh favorit mereka dan fantasi mereka akan mulai melayang sehingga hilang semua kekakuan dan nervous. Ayo superman terbangnya gimana…. jepret!!

Jangan Paksa Mereka Tersenyum

 

Paksa mereka bilang “cheeerssss ….”, maka anda akan mendapatkan senyuman yang dipaksakan, bibir yang ditarik kaku. Pose yang bagus tidak harus selalu tersenyum dan ada beberapa anak yang memang serius dari sononya.

Gunakan Mode Continue/ Burst (atau Mode Scene: Sports)
Karena anak-anak cenderung banyak bergerak, anda akan kewalahan kalau memaksakan kamera mencari fokus di mode Single. Gunakan mode continue/burst atau jika anda menggunakan settingan otomatis gunakan scene sports/children.

terima kasih atas kunjungannya anda.
Read More

Gerakan dengan Shutter Priority


Jika anda sudah mulai mempelajari setting manual eksposur yang tersedia di kamera sekarang waktunya bermain-main dengan settingan yang ada.
Artikel ini kita akan membahas cara membekukan gerakan (motion freeze) menggunakan mode shutter priority. Sekedar refreshing, seperti yang sudah ditulis sebelumnya shutterspeed adalah besaran seberapa lama sensor melihat cahaya (alias eksposur) – baca kembali tentang shutter speed dan shutter priority disini.

Secara garis besar mempercepat maupun memperlambat shutter speed menghasilkan foto yang berbeda. Tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, semua tergantung pesan yang kita inginkan. Shutter speed super cepat membuat anda bisa membekukan gerakan burung terbang, memperlambat shutterspeed membuat anda bisa menghasilkan foto panning yang menunjukkan pergerakan. Baik kita mulai:

Semakin cepat gerakan yang ingin anda bekukan dalam foto, semakin cepat shutter speed yang di butuhkan. Pada contoh foto diatas, shutter speed yang dipilih sangat cepat yakni sebesar 1/5000 detik. Shutterspeed secepat itu dibutuhkan karena gerakan si peselancar memang sangat cepat, sementara saya berada diatas boat yang juga bergerak mendekat, jadi baik obyek maupun kamera saling bergerak secara relatif. Untuk itu kamera di set di mode shutter priority dan auto ISO serta focus di posisi continous (burst). Saya tentukan terlebih dahulu shutter speed di posisi 1/5000 sehingga kamera memilih aperture sebesar f/2.8.


Bagaimana untuk gerakan yang tidak seekstrim itu?

Foto ini menunjukkan orang yang sedang berjogging di pagi yang cukup cerah. Fotografer cukup membutuhkan shutter speed sedang (1/400 detik) dan itu sudah cukup untuk membekukan gerakant. Kenapa tidak perlu secepat contoh sebelumnya? karena gerakan orang jogging relatif lebih lambat dibanding selancar, plus karena fotografer dalam posisi diam serta karena bidang obyek (orang berlari) relatif paralel dengan bidang fokus kamera (tidak bergerak mendekat seperti contoh selancar).

Oke, satu contoh lagi:


Foto ini membutuhkan shutter speed sebesar 1/800 detik. Saya dalam posisi diam dan burung yang terbang sedang berusaha memperlambat gerakan, namun jarak burung dari saya cukup dekat (sekitar 6 meter) sehingga saya membutuhkan shutter speed sebesar 1/800 detik.

Tidak ada patokan resmi berapa shutter speed yang dibutuhkan untuk setiap situasi dimana kita ingin membekukan gerakan. Yang jelas anda harus langsung praktek, namun ada beberapa point yang bisa ditarik dari 3 contoh diatas.



Secara garis besar, untuk membekukan gerakan anda perlu mempertimbangkan beberapa hal:
1. Kecepatan obyek itu sendiri, makin cepat obyeknya makin cepat shutter speed yang dibutuhkan
2. Kecepatan relatif kita (fotografer) terhadap obyek. Kalau kita bergerak mendekat maka shutter speed yang dibutuhkan juga makin tinggi
3. Jarak obyek. Semakin dekat jarak obyek dengan fotografer maka shutter speed yang dibutuhkan juga makin tinggi
4. Panjang focal lensa anda. Semakin panjang focal lensa anda maka makin cepat shutter speed yang dibutuhkan.


Terima kasih atas kunjungan anda, Selamat mencoba.
Read More

Tips Memotret Wajah Dengan Karakteristik

  
Kadangkala kita diminta memotret wajah teman atau kenalan yang memiliki karakteristik wajah yang khas (dalam pengertian kurang baik, misalnya: hidung yang pesek, pipi tembem, kupingnya gede dll) – karena tiada manusia yang sempurna.


Kita bisa mencoba beberapa teknik pemotretan tertentu agar teman tadi tetap kelihatan oke, teknik pemotretan ini bertujuan mengurangi “efek negatif” dari karakteristik yang sudah disebutkan tadi.

 

Berikut tipsnya:
  1. Jika kepala teman anda botak, potretlah dari angle yang rendah (kamera agak mendongak keatas) dan jika anda menggunakan pencahayaan tambahan, usahakan agar tidak ada sumber cahaya yang memantul di kepalanya
  2. Jika wajahnya memiliki kerutan yang banyak, gunakan sumber cahaya yang arahnya dari depan, bukan dari samping. Cahaya yang datang dari samping akan memperjelas tekstur kerutan ini
  3. Jika teman anda telinganya gede, aturlah pose mereka supaya hanya satu telinga yang terlihat dan usahakan agar telinga yang terlihat ini tidak tampak menonjol
  4. Jika teman anda pesek, potretlah dari depan dan aturlah pose-nya agar muka menatap lurus ke depan.
  5. Jika teman anda dagunya berlipat dua, aturlah pose-nya agar menatap lurus ke kamera dan usahakan agar kepala agak condong ke depan sehingga lipatan dagu berkurang
  6. Jika wajah teman lumayan tembem, kasih tahu supaya diet (he he) lalu aturlah pose-nya agar menatap serong ke kanan atau kiri namun jangan sampai lurus ke samping, serong sedikit saja.
kredit foto; sektor dua

catatan: foto diatas hanya sebagai contoh, modelnya cantik dan tidak ada masalah apapun dengan wajahnya.

Terima kasih atas kunjungan anda.
Read More

Memotret Mobil Ngebut

Mobil yang ngebut atau sepeda yang meluncur (di-onthel juga boleh) atau benda apapun yang bergerak bisa dipotret dengan teknik 'panning' sehingga latar belakangnya terlihat kabur memberi kesan seakan sedang bergerak dengan cepat, selain itu objek utama yang tajam kontras dengan latar belakang kabur biasanya sangat menarik.
Sebagai disclaimer dulu:
  • Artikel ini atas usulan / permintaan seorang KoKier.
  • Foto-foto hanya sekedar contoh asal-asalan saja dan pake ilmu andalan 'kebetulan jadi' (bukan jepretan fotografer profesional ya).
  • Semua foto diambil dengan kamera saku Canon Powershot A570IS (bukan DSLR = Didol Seken Larang Regone) dan telah di-edit dengan software gratisan (bukan sekelas Photoshop CS).
  • Pemotret tidak ada hubungan sedikitpun dengan produsen mobil, sepeda, boneka mainan maupun 'model' yang ada dalam foto! semuanya kebetulan melintas di jalan umum.
Teknik panning ini adalah teknik memotret benda bergerak dengan kecepatan shutter yang relatif pelan dan kamera ikut bergerak searah gerakan benda yang dipotret. Dengan menggerakkan kamera searah gerakan benda diharapkan benda tersebut tetap terfokus tajam sedang objek lain menjadi kabur, silahkan lihat gambar ilustrasi terlampir.
Dalam gambar ilustrasi, posisi 1 adalah saat mulai menekan tombol shutter dan sensor kamera sudah mulai menangkap gambar, lalu posisi 2 kamera bergerak sesuai gerakan target, hingga ke posisi 3 sensor kamera selesai mengambil gambar. Kira-kira begitulah prinsip kerjanya, ingat ini hanya ilustrasi lho, pada kenyataannya mungkin gerakan kamera hanya sedikiiit saja.
 

Kecepatan shutter tergantung dari seberapa cepat gerakan benda target dan juga jaraknya dari kamera, bisa saja 1/250 detik untuk motret mobil balap F1 yg sedang ngebut atau 1/30 detik untuk motret sepeda, tidak ada patokan yang pasti jadi silahkan coba-coba saja sambil melihat hasilnya. Tapi jika menggunakan kecepatan lambat maka cahaya yang masuk bisa menyebabkan over expose, untuk menghindarinya ya gunakan setting apperture sekecil mungkin, sayangnya untuk kamera saku biasanya apperture paling kecil di angka f8, untuk kamera DSLR (beneran) bisa menggunakan angka lebih besar misalnya f22 atau gunakan saja setting Tv, time/speed priority biar kamera yang memilih apperturenya. Alternatif lain bisa menambahkan filter ND, neutral density, untuk mengurangi cahaya yang masuk.


Foto mobil ini diambil dengan kecepatan 1/15 detik, f5.6, ISO 80, IS (Image Stabilization) off, tanpa tripod/monopod, kebetulan saat itu sore hari sudah agak gelap dan mendung, sedang foto sepeda diambil dengan kecepatan 1/40 detik, f8, ISO 80, IS (Image Stabilization) off, juga tanpa tripod/monopod, pada pagi hari dengan cuaca cukup cerah sehingga sedikit over exposed.
 

Foto terakhir merupakan hasil rekayasa kreatif (maklum sudah terbiasa merekayasa...) dimana kamera dan objek boneka diletakkan di atas karton tebal, jadi jarak kamera dan objek boneka selalu tetap, lalu untuk menciptakan efek bergerak maka karton didorong bergeser selama shutter mengambil gambar, agar tangan tidak ribet menekan tombol shutter dan mendorong karton maka digunakan self timer, kecepatan shutter 1.6 detik, f8, ISO 80, IS (Image Stabilization) off, kondisi malam hari di dalam ruangan.
 

Sebenarnya dengan olah digital secara software juga bisa mendapat efek yang sama tapi tentu saja harus dilakukan oleh orang yang ahli untuk mendapat efek se-realistis mungkin seperti foto dengan teknik panning ini.
Buat yang baru pertama kali mencoba mungkin bisa frustasi karena hasilnya kabur semua, jangan kawatir, memang agak susah untuk mendapatkan kecepatan gerak kamera yang pas dengan gerakan benda target, seperti yang sudah disebutkan di 'disclaimer' di atas, semua foto ini hanya kebetulan saja...
Read More

Belajar Teknik Fotogarafi


Untuk membuat foto berupa potret membutuhkan perencanaan yang baik. Kualitas foto bukan sekadar hasil jepretan kamera saja, namun dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang yang ada dalam foto tersebut. Yang perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah Art Fotografi profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, Anda bisa membuat foto potret sendiri.

Berikut ini beberapa tips dan saran untuk menghasilkan art fotografi yang baik.

Bagaimana cara membuat seseorang tersenyum di depan kamera?

Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks.

Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.


Bagaimana penanganan orang yang menggunakan kacamata?

Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk sehingga anda bisa menghasil art fotografi yang berkualitas.

Read More

Penurunan Nilai Jual Fotografi

Puluhan fotografer profesional dan mapan dinyatakan kehilangan pekerjaan dan beralih profesi akibat penurunan nilai foto pascaperkembangan pesat minat fotografi di masyarakat dalam beberapa tahun terakhir Johnny Hendarta, Ketua Umum Federasi Perkumpulan Foto Indonesia (FPSI), mengatakan pertumbuhan minat fotografi di kalangan masyarakat menunjukkan perkembangan pesat, terutama pasca booming kamera digital single lens reflect (SLR) dengan harga terjangkau era 2004-2005.

Namun, lanjutnya, seiring perkembangan itu, penghargaan terhadap hasil karya fotografi menurun. Akibatnya, pendapatan fotografer pun turun hingga lebih dari 50%. Dia mencontohkan bayaran foto komersial untuk kendaraan dapat mencapai RpS juta pada beberapa tahun lalu. Namun sekarang ini, banyak konsumen yang bersedia mendapatkan kualitas asal-asalan dengan harga hanya ratusan ribu rupiah per foto. "Fotografer profesional yang terbiasa menghasilkan karya berkualitas dan dihargai tinggi, tentu tidak mau menghasilkan karya asal-asalan berharga murah. Akibatnya banyak yang kehilangan pekerjaan dan berlatih profesi, salah satu profesi yang dipilih sebagai pengajar fotografi," ujarnya. Di sisi lain, menurut Johnny penyedia layanan jasa usaha pendidikan informal di bidang fotografi akan melonjak tajam seiring pertumbuhan minat fotografi di kalangan masyarakat dan banyaknya permintaan akan jasa wedding photography jakarta sekarang ini
Dia mengemukakan di Jakarta tumbuh sekitar 10 hingga 20 unit lembaga pendidikan informal ilmu fotografi pada dua tahun terakhir. Selain itu ada sekitar lima hingga 10 unit lembaga pendidikan serupa di Yogyakarta.Selain di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung, bberapa daerah seperti Banjarmasin, Pekanbaru, dan Padang juga mulai memiliki tempat kursus fotografi meskipun masih sangat terbatas
Dia mengatakan minat masyarakat untuk mempelajari fotografi tumbuh pesat seiring pergeseran status fotografi sebagai gaya hidup dan perkembangan teknologi yang semakin mudah diakses.
Read More

Tips & Trik: Teknik Memotret Benda Bergerak

Apabila kita menyukai foto-foto candid selama dalam perjalanan ataupun liburan, tentunya kita banyak menemui objek-objek menarik yang sedang bergerak. Objek anak-anak yang sedang bermain, mobil yang sedang ngebut di arena balap, dan objek bergerak lainnya memang menarik untuk difoto. Sayang, seringkali kita mendapatkan gambar yang blur akibat gerakan objek, atau gambar yang tidak tajam akibat objek yang tidak fokus.oleh karena itu kita perlu mengetahui beberapa teknik fotografi yang memungkinkan kita mendapatkan hasil yang baik


Beberapa teknik fotografi di bawah mungkin bisa digunakan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.


1. Gunakan shutter speed tinggi Dalam Teknik Fotografi

Teknik Fotografi Untuk objek bergerak, shutter speed yang digunakan harus cukup cepat untuk membuat gerakan objek di dalam foto “beku”. Beberapa contoh shutter speed yang diperlukan untuk membekukan gerakan objek yang sedang bergerak:
Anak-anak bermain, orang berlari: 1/100
Burung yang sedang terbang: 1/1000

Shutter speed dapat lebih ditingkatkan lagi dengan menaikkan angka ISO (sensitifitas sensor atau film). Beberapa kamera memiliki fitur Auto ISO, yang kalau menurut saya, lebih baik dimatikan, karena semakin tinggi ISO yang digunakan, semakin “noisy” gambar yang dihasilkan. Lebih baik kita sendiri yang mengaturnya. Kecuali kalau kita termasuk orang yang beruntung dan punya kamera yang mampu menghasilkan gambar yang bersih menggunakan ISO tinggi sekalipun. contoh: Nikon D3 pada ISO 6400


2. Fokus tepat di objek sasaran

Teknik fotografi pada beberapa kondisi, kita bisa bergantung kepada fitur “auto focus” pada kamera (contoh: anak-anak yang sedang bergerak/bermain). Hanya saja, untuk benda yang bergerak sangat cepat (contoh: close-up burung yang sedang terbang), ada beberapa kiat untuk mendapatkan fokus tepat di objek sasaran.


Cara termudah adalah apabila kamera yang digunakan memiliki fitur “continuous autofocus” (AF-C pada Nikon, AI-servo pada Canon). Pada mode tersebut, saat tombol shutter setengah ditekan, kamera akan merubah fokus secara otomatis kepada objek yang bergerak, sampai tombol shutter ditekan secara penuh.



Cara lain adalah dengan memprediksi ke mana arah gerakan objek yang akan difoto dan menentukan titik fokus untuk jarak tertentu. Dengan kamera saku, hal ini dapat dilakukan dengan membidik sebuah objek yang berada pada jarak yang diinginkan (tekan tombol shutter setengah jalan --> fokus --> tahan). Lalu, ketika objek yang ingin difoto hampir berada pada jarak fokus yang telah ditentukan, bidik, lalu tekan tombol shutter secara penuh, Jepret!

3. Blur
Dalam Teknik fotografi Walaupun kiat-kiat di atas dilakukan untuk mencegah blur dan “out of focus” pada objek bergerak di dalam sebuah foto, blur ataupun “out of focus” kadang dapat memberi dimensi lain. Contohnya adalah dengan mengkombinasi benda yang bergerak dan benda statis pada shutter speed yang rendah (benda yang bergerak akan menjadi blur).

Contoh-contoh lain adalah dengan menangkap cahaya yang bergerak (contoh: lampu mobil yang sedang berjalan).

Read More

ADVERTISING PHOTOGRAPHY

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.


Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memfokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, intensitas cahaya dapat diatur dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed), Diafragma (Aperture), dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ketiga aspek tersebut selanjutnya disebut sebagai Eksposur (Exposure).

Selain exposure ada tiga hal lagi yang dianggap dasar dalam fotografi, yaitu :
1. Composition : komposisi dari objek-objek yang kita foto harus dibuat sedemikian rupa sehingga menyatu dengan elemen-elemen lain di sekitarnya.
2. Depth of Field : menentukan ketajaman objek yang akan difoto.
3. Focus : menentukan titik terjelas dari obejk yang ingin ditonjolkan.

Fotografi, terkadang dianggap sebagai salah satu alternative dalam beriklan. Bahkan tidak jarang dianggap suatu hal yang penting dalam memperkenalkan sebuah produk.
Jenis Advertising photography atau fotografi periklanan, sering kita temui melalui print-ad atau iklan cetak.
Media-medianya seperti, majalah, koran, tabloit, brosur, poster, hingga billboard, dll. Melalui tagline dalam print-ad tersebut, makna sebuah foto dalam fotografi periklanan berusaha dijelaskan.

Ada beberapa jenis fotografi dalam Advertising Photography, yaitu :
• Still Life (Produk)
• Journalism Photograph
• Landscape
• Sport
• Architecture
• Children
• Fashion
• Food

Dalam Food Photography hal yang perlu diperhatikan adalah warna dan lightning.
Mengingat jika seseorang melihat sebuah makanan, mereka akan lebih tertarik kepada makanan yang berwarna dan menyerupai aslinya.

Dalam Fashion Photography yang perlu diperhatikan adalah model, serta pakaian apa yang dikenakannya serta kombinasi warna dari semua aspek tersebut. Sesuaikan image model dengan pakaian yang akan dipakainya.



Dalam Still life Photography seorang fotografer harus membentuk “expressive power of photography”, yang terdiri dari :
• Foto harus mengandung warna yang menarik perhatian.
• Moment juga harus menarik perhatian.
Journalism Photography merupakan foto-foto yang mengandung unsur berita, seperti siapa, mengapa, kapan (5w+1h). Kualitas foto bukanlah hal yang terpenting, namun moment dalam foto sangat diperhatikan.

Architecture Photography,

















yang penting adalah garis-garis horizontal dalam sebuah gedung tidak boleh terdapat adanya distorsi. Misalnya seperti foto sebuah bangunan, tidak boleh terlih
Read More